3 Cara Menghafal Alquran yang Bisa Dicoba
Rabu, 13 Jun 2018 13:17 WIB
Tlemcen - Kota Tlemcen di Aljazair, dikenal sebagai pencetak hafiz. Di kota ini, ada salah satu masjid yang punya kegiatan hafiz Alquran bagi anak-anak.
Di masjid Sheikh Sanusi, demikian nama masjid tersebut, kegiatan menghapal Alquran dilaksanakan setiap habis zuhur hingga ashar setiap Jumat dan Sabtu.
Belasan anak rutin hadir mengisi waktu senggang. Salah satunya adalah Amel. Dia adalah penghapal Alquran yang sudah menorehkan prestasi tingkat nasional, sudah 6 kali ia menjadi juara di kompetisi hafizah di negeri ini.
Ada beragam metode yang digunakan untuk menghafal Alquran. Pertama, menghapalnya dan melantunkannya bersama-sama. Kedua, mengucapkan ayat Alquran sendirian, sambil dikoreksi apabila ada yang salah.
Yang ketiga, menggunakan metode penghapalan khas negeri Magribi. Tak hanya Aljazair, Maroko dan Tunisia menggunakan metode ini. Caranya, para santri setiap harinya harus menulis semua ayat Alquran yang akan dihafalnya di atas lauh atau papan.
Minimal lima ayat ditulis di lauh. Jika mampu, santri bisa menulis hingga 50 ayat. Setelah menulis, santri membacanya berulang kali.
Dengan menulis di atas papan, santri akan lebih teliti untuk menghafal, karena sudah menulis ayat-ayat Alquran dari mushaf.
Kelebihan lain yang didapat adalah kesabaran yang terus dilatih pada jiwa santri ketika menuliskan ayat demi ayat dari Alquran. Semua cara ini sudah dikuasai oleh Amel Bellashen.
Dengan ketekunan, dalam waktu tiga tahun ia sudah dapat menghapal Alquran 30 juz saat usia 12 tahun.
"Sebenarnya di masa itu banyak anak seusia saya memilih main. Tapi saya memilih untuk mengatur main dan menghapal Alquran secara seimbang. Tapi saya lebih fokus menghapal Alquran," tutur Amel.
"Setelah salat subuh dan isya saya menghapalkannya. Dan setelah saya milih quran, Allah justru mempermudah semua termasuk dalam hal
belajar di sekolah, saya selalu ada di peringkat pertama," sambungnya.
Di masjid Sheikh Sanusi, demikian nama masjid tersebut, kegiatan menghapal Alquran dilaksanakan setiap habis zuhur hingga ashar setiap Jumat dan Sabtu.
Belasan anak rutin hadir mengisi waktu senggang. Salah satunya adalah Amel. Dia adalah penghapal Alquran yang sudah menorehkan prestasi tingkat nasional, sudah 6 kali ia menjadi juara di kompetisi hafizah di negeri ini.
Ada beragam metode yang digunakan untuk menghafal Alquran. Pertama, menghapalnya dan melantunkannya bersama-sama. Kedua, mengucapkan ayat Alquran sendirian, sambil dikoreksi apabila ada yang salah.
Amel menghapal Alquran. Foto: Aditya Jakun Nugroho/Jazirah Islam TRANS 7
|
Yang ketiga, menggunakan metode penghapalan khas negeri Magribi. Tak hanya Aljazair, Maroko dan Tunisia menggunakan metode ini. Caranya, para santri setiap harinya harus menulis semua ayat Alquran yang akan dihafalnya di atas lauh atau papan.
Minimal lima ayat ditulis di lauh. Jika mampu, santri bisa menulis hingga 50 ayat. Setelah menulis, santri membacanya berulang kali.
Dengan menulis di atas papan, santri akan lebih teliti untuk menghafal, karena sudah menulis ayat-ayat Alquran dari mushaf.
Kelebihan lain yang didapat adalah kesabaran yang terus dilatih pada jiwa santri ketika menuliskan ayat demi ayat dari Alquran. Semua cara ini sudah dikuasai oleh Amel Bellashen.
Dengan ketekunan, dalam waktu tiga tahun ia sudah dapat menghapal Alquran 30 juz saat usia 12 tahun.
Amel sedang belajar. Foto: Aditya Jakun Nugroho/Jazirah Islam TRANS 7
|
"Sebenarnya di masa itu banyak anak seusia saya memilih main. Tapi saya memilih untuk mengatur main dan menghapal Alquran secara seimbang. Tapi saya lebih fokus menghapal Alquran," tutur Amel.
"Setelah salat subuh dan isya saya menghapalkannya. Dan setelah saya milih quran, Allah justru mempermudah semua termasuk dalam hal
belajar di sekolah, saya selalu ada di peringkat pertama," sambungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar